Minggu, 28 November 2010

INTIP INDIKATOR

6262servis-rem-dvd-1.jpgKondisi jalan yang macet, sering kali membuat kita mengalami stop and go dalam perjalanan. Yap! Kondisi seperti ini memaksa selongsong gas dan tuas ataupun pedal rem sering difungsikan. Biar enggak ada masalah dengan peranti ciet ini, baiknya kita servis.

“Jika peran rem tidak bermasalah, cukup perhatikan indikator keausan saja. Misalnya, batas level minyak rem jika pakai rem disk,” saran Kardi, owner Kardi Mulia Motor di Jl. WR Supratman, Kp. Utan, Ciputat, Tangerang.
6263servis-rem-dvd-2.jpg

Apabila ketinggian minyak rem berkurang, baiknya ditambah. Tapi, perlu diperhatikan juga! Kalau turunnya minyak rem terlalu jauh dari batas indikator yang ada, maka bisa dipastikan kampas rem juga mengalami keausan dan kudu ganti.

"Jarang sekali minyak rem turun karena kebocoran. Tapi, biasanya karena kampas rem yang habis. Minyak rem ini terus turun seiring habisnya kampas mendekati cakram,” tambah pria ramah asal Cilacap, Jawa Tengah ini.

Sekalian juga lakukan penggantian kampas jika sudah aus. Untuk minyak rem sendiri, biasanya akan naik seiring dengan piston kaliper kembali ke posisi awal. Iya, ketika pakai kampas rem baru. Sedang untuk yang aplikasi model teromol, indikator biasa menggunakan model panah penunjuk.

AWAS DAMPAKNYA!

6260ganti-sil-dvd-1.jpgEnggak ada salahnya meluangkan waktu sejenak untuk melihat kinerja puli rumah roller. Sembari menunggu adzan magrib berkumandang, coba pastikan kondisi part pengapit belt itu. Terutama, di bagian sil karet. Jangan biarkan karet pelindung itu lepas atau sudah tipis!

“Sil karet itu berfungsi menyekat grease. Oleh sil, gemuk yang melumasi puli dan bosnya itu ditahan agar tidak muncrat kemana-mana. Kalau sil aus atau sudah lepas dari dudukannya, grease terbuang kemana-mana dan jadi kering, busing dan rumah roller mudah aus,” ungkap Nuraimin alias Boday, mekanik JP Racing di Jl. Cendrawasih, No. 6E-F, Kp. Sawah, Ciputat, Tangerang.
6261ganti-sil-dvd-2.jpg

Bikin bahaya lagi kalau bushing atau puli sampai aus. Dampaknya harus diganti satu set. Pertama, bushing puli itu sendiri. Karena tanpa grease, bushing yang menjadi poros puli ikut aus. “Paling mudah mencirikan bushing ini aus, ketika ada coakan atau baret yang dalam. Itu akibat gesekan puli dan bushing enggak sempurna,” akunya.

Efek selanjutnya, puli itu sendiri. Yap! Dengan oblaknya puli berputar, lubang puli bisa seperti apa yang dialami bushing. Permukaan kuningan di lubang puli ikut termakan.

Tentunya, akan berpengaruh pada kinerja CVT dong. Efek selanjutnya, tentu di belt. Pinggiran belt sisi kanan-kiri alami habis tak rata. So, tak ada salahnya lakukan pengecekan. Jika sil yang dijual sekitar Rp 10 ribuan ini aus, menggantinya cukup cungkil sil pakai obeng pipih. Pasangnya, beri grease ya. Tentu gemuk khusus CVT yang tahan panas itu.

SETING JARAK AMAN KOPLING

6214posisi-hendel---endro-1.jpgMelakukan perjalanan jauh seperti saat turing, performa motor dituntut sempurna. Komponen vital yang wajib dijaga kinerjanya adalah kopling. Tanpa didukung peranti ini, jalan motor dijamin enggak bakal normal. Kadang selip waktu digas sampai susah pindah gigi.6215servis-kopling-adib-2.jpg

Untuk itu, sebelum lakukan perjalan jauh dianjurkan memeriksa kondisi kopling. “Bisa dimulai dari cek kualitas oli. apa sudah sesuai spek dan volumenya, ketebalan kampas kopling sampai setelan bebasnya,” buka Asep Lukman, mekanik Depok Motor Sport (DMS).

Tenaga maksimal ditentukan kualitas kampas dan pelat kopling dan juga oli. tentunya. Namun mudahnya perpindahan gigi sangat tergatung pada setelan kopling masing-masing motor.

Berhubung di motor ada dua tipe kopling yaitu manual (tipe sport) dan otomatis (bebek), cara setel untuk mencari celah, bebas atau jeda pun berbeda. Model kopling manual, tuas di setang dan di bak mesin dibikin agak bebas. Jaraknya sekitar 1 cm atau tergantung selera.

"Kalau di bebek setelannya ada di bak mesin. Jeda bisa dicek dengan menekan batang persneling jarak maksimalnya 5 mm. Jeda ini untuk mensiasati kampas tidak selip,” lanjut pria yag praktik di Jl. Tembusan Juanda, Depok II Tengah, Depok. Coba deh dicek!

PERBESAR, OLI LANCAR

6189paking-satria-adib.jpgHati-hati beli paking bak kopling aftermarket buat Suzuki Satria F-150. Paking bak kopling Satria F 150 bisa jadi salah satu penyebab mesin cepat panas karena volume oli naik ke kepala silinder berkurang.

“Banyak yang beranggapan kalau ada masalah pada sistem pelumasan. Pas dicek enggak tahunya gasket imitasi agak menutup jalur pelumasan. Makanya, mesin jadi cepat panas,” ujar Hasan Basri, mekanik yang juga pemilik bengkel Hasan Motor, Jakarta Barat.

Memang, efek kurangnya debit pelumas untuk mendinginkan mesin dampaknya jadi ruaar biasa. Komponen di mesin akan cepat aus dan minimal, misal sim di DOHC F-150, akan menipis.

“Caranya simpel kok. Perbesar aja lubang oli di paking sebelum dipasang ke bak kopling. Samakan lebar dan panjangnya dengan lubang jalur oli yang ada di Satria F,” ulas Hasan yang bermarkas di Kelapa Dua, Jakarta Barat.

Artinya bukan masalah kalau sampeyan beli gasket bak kopling F-150 aftermarket. Memang, beli paking yang non genuine part dibanderol lebih mahal sekitar Rp 50 ribuan. Tapi, paking keluaran merek yang bukan Suzuki Genuine Part (SGP) satu set dengan paking bak kiri dan gasket blok atas bawah.

Dibandingkan dengan paking F-150 berlabel SGP harganya Rp 16 ribuan. Tapi, banderol Rp 16 ribuan hanya dapat gasket bak kopling aja. Kualitas pastinya enggak perlu diragukan lagi. Itu karena paking SGP sudah sesuai dengan rekomendasi pabrik Suzuki.

Silakan pilih. Seandainya susah cari yang label SGP, pilih versi after market. Tapi, jangan perbesar lubang oli.